Jumat, 06 Desember 2013

Lord Voldemort


Siapa yang tidak kenal dengan Harry Potter, hampir semua orang dibelahan bumi ini pasti Tahu atau minimal pernah mendengar tentang cerita penyihir yang filmnya dari kecil sampai dewasa pun masih menarik minat pembaca buku atau filmnya yang hampir setahun sekali muncul di bioskop-bioskop seluruh dunia, bukunya yang di Tulis oleh J.K Rowling itupun sudah tamat (tapi terdengar desas-desus akan dilanjutkan lagi) tapi film terakhirnya yang dibuat dalam dua bagian tahun ini akan segera beredar di seluruh bioskop yang ada dan kisah terakhirnya tentu akan berakhir seperti kisah di Buku yaitu Lord Voldemort akan mati di tangan sang Penyihir pujaan Harry Potter.
Tapi saya tidak tertarik untuk membahas sosok Harry Potter, karena semua orang pasti paham dan mungkin lebih paham dari saya yang dari kelas 2 SMU mengkoleksi bukunya bahkan DVD nya, tapi saya ingin membahas tentang sosok anatagonis dalam cerita tersebut. yaitu Lord Voldemort. karena sosok ini juga menjadi kunci dari cerita tentang Harry Potter mulai dari kisahnya yang kehilangan kekuatan ketika membunuh orang tua Harry Potter, mempunyai pengikut setia yang dikenal dengan sebutan “Pelahap Maut” yang rela membantunya untuk kembali bangkit atau sampai cerita tentang masa kecilnya pun harus dipelajari oleh Harry Potter untuk mengalahkannya dan akhirnya bangkit ketika Turnamen Triwizard dan berkat bantuan para pengikut setianya, dan masih banyak hal lain yang ada dalam cerita sihir tersebut tentang sosok antagonis ini.
Dari sekian banyak Cerita tentang Lord Voldemort, saya tertarik dengan Horcrux Voldemort, dimana Voldemort mempercayai bahwa tujuh adalah angka mistis yang sangat kuat sehingga ia dengan sengaja berencana membuat enam horcrux sementara bagian ketujuh dari jiwanya tetap ada di dalam tubuhnya.Namun demikian, Voldemort secara tidak sengaja telah membagi jiwanya menjadi delapan bagian ketika ia gagal membunuh Harry. Kutukan Pembunuh yang gagal itu tidak saja menghancurkan tubuh Voldemort, tetapi juga merobek dan memasukkan bagian dari jiwanya ke dalam Harry. Voldemort yang tidak menyadari hal ini, membuat Nagini sebagai horcrux ketujuh dan terakhir.
Semua horcrux yang diciptakan secara sadar oleh Voldemort dibuat dengan menggunakan benda yang memiliki nilai yang penting atau cukup sentimental baginya. Voldemort mempergunakan peninggalan-peninggalan dari keempat pendiri Hogwarts (kecuali peninggalan Godric Gryffindor), catatan harian masa kecilnya (yang berisikan bukti bahwa ia adalah keturunan dari Salazar Slytherin), cincin keluarga Peverell yang dimiliki oleh kakeknya, dan ular Nagini.
Pada Sekuel Terakhir dari Harry Potter ini pun yang menjadi pembahasan utama adalah tentang Horcrux Voldemort ini, dimana Harry Potter beserta sahabat-sahabatnya Ron Weasley dan Hermione Granger berusaha mencari dan menemukan Horcrux dari Voldemort ini, karena dengan memusnahkan horcrux-horcrux tersebut maka Lord Voldemort akan menjadi sosok manusia biasa lagi dan bisa dibunuh dengan mudah (akhirnya memang Lord Voldemort Mati ditangan Harry Potter)
Nah, mungkin cerita diatas sudah diluar kepala para Penggemar Harry Potter, tetapi saya ingin mengambil Inti dari cerita tersebut kepada konsep ketuhanan yang sedikit “menggelitik” yang mengacu pada pemikiran seorang Friedrich Nietzsche dengan ungkapannya yang terkenal ” Gott ist tot”. Ya Tuhan telah Mati dan manusia yang membunuh Tuhannya.
Saya jadi ingat tentang kalimat pembuka tentor-tentor filsafat ketuhanan ketika masih rajin membaca buku dan diskusi tak terarah tentang  filsafat, sebuah ungkapan yang bila dimaknai oleh orang yang polos pasti langsung percaya. ungkapannya yaitu
Tuhan bisa Mati, karena Tuhan ada di dunia karena semua manusia memikirkan Tuhan, bagaimana jika Tuhan sudah tidak ada lagi dipikiran masing-masing manusia ?? berarti Tuhan telah mati.
Tetapi saya melihat ada dimensi lain dalam ketuhanan ketika mengikuti petualangan penyihir khayalan ini, yaitu Tuhan menyatu pada setiap hambanya dalam berbagai macam bentuk, Mungkin kita ini adalah Hocrux-horcrux dari Tuhan itu sendiri, kita berpikir tentang Tuhan karena kita merupakan secuil bagian dari Tuhan sehingga kita begitu dekat denganNya walaupun kita masih bertanya-tanya kita ini menjadi sisi yang mana dari Tuhan.
Atau dengan pendekatan lain, cinta Misalnya,  Bagi yang sedang jatuh cinta, bagaimana cinta bisa masuk kedalam dua insan yang sedang dimabuk asmara yang dalam pandangan Horcrux saya mengatakan bahwa cinta itu merupakan gabungan dari satu tubuh yang mempunyai dua horcrux, horcrux yang satu dimiliki oleh laki-laki dan horcrux yang satunya dimiliki oleh pasangannya, ketika salah satu horcrux itu hilang maka cinta tersebut pasti akan hilang so temukanlah horcrux cintamu..
Sama seperti ketika kita melihat dari sisi Laki-laki dan Perempuan atau dari sosok jahat dan sosok baik, Bagaimana Tuhan menciptakan seorang wanita ketika Tuhan tidak mempunyai sisi feminim, atau menciptakan laki-laki tidak berdasarkan sisi kemaskulinanNYA, atau bagaimana ada karakter jahat dalam kehidupan kalau Tuhan tidak mempunyai sisi jahat begitu juga sebaliknya.
Bagian-bagian kecil itulah yang menurut saya horcrux Tuhan yang mengalir pada diri kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar